Penyanyi terkenal ataufamous singer, siapa sih yang gak kepengen ? semua orang bisa nyanyi, semuaorang bisa menghafal lirik lagu lalu menyanyikannya. Jadi penyanyi terkenaladalah cita-cita kedua gue setelah menjadi dokter. Buat gue, sekarang menyanyi bukancuma sekedar hobi tapi jadi kebiasaan. Gue bisa nyanyi dimana pun gue berada,dari mulai di kamar mandi, sampe di panggung. Gue emang bukan penyanyiprofesional seperti Madonna, Taylor Swift, David Archuletta, atau mungkinHayley Williams tapi gue punya cita-cita untuk menjadi seperti mereka. Orang tua gue sangatmendukung dengan cita-cita gue yang satu ini, terutama ayah, yaa AYAH GUE. Ayahpemberi suport terbesar supaya gue bisa jadi penyanyi profesional. Gue ingettepatnya pas gue duduk di kelas 2 SMP. Waktu itu gue punya band yangberanggotakan cewek-cewek cantik semua hihihi.. :D yaitu Desti sebagai posisigitaris, Rhegina sebagai posisi Bassis, Farah sebagai posisi Drummer, Ayu sebagai posisiKeyboardist, dan gue sebagai posisi vokalis. Ini adalah pengalaman pertama guemenjadi anggota sebuah band. Awalnya gue gak yakin sama suara gue, karena guepikir waktu itu suara gue masih kekanak-kanakan, maklum aja gue masih smp. Tapilama-lama gue mulai terbiasa dengan namanya MICROPHONE. Resmi band dibentukdengan nama GOTHIC BAND, akhirnya gue beranikan diri bilang sama si ayah kalosekarang gue jadi vokalis sebuah band. Awalnya gue takut untuk bilang sama siayah, karena mungkin ayah bakal beranggapan imej anak band itu biasanya identikdengan acak-acakan atau anak urakan. Tapi perkiraan gue SALAH BESAR! Ayah 100%mendukung gue karena bagi ayah, dengan ini gue bisa menyalurkan bakat gue yangselama ini pengen banget jadi penyanyi.
Hari-haripun berlalu danaudisi dimulai. Waktu itu gue dan anggota band yang lain ikut audisi untuk pensi sekolah. Jujur aja gue merindingkarena disitu ada jurinya yaitu guru-guru sekolah gue dan harus diliatin samaanak-anak osis dari SMP dan SMA (meskipun waktu itu gue juga anak osis 8) ).Gue takut suara gue bakal berubah gara-gara nervous dan akhirnya band kami dipanggil untuk audisi. Di dalam studio udah ada beberapa anak-anak osis yanglain dan jurinya. Ayu mulai memainkan keyboard sebagai intronya dan akhirnyague mulai menyanyi. Disitu suasana menjadi hening dan gue sempet denger adasalah seorang anak osis yang tiba-tiba nyeletuk pelan-pelan begini “ini nih baru yang namanya band,suaranya bagus”. Kata-kata membangkitkankepercayaan diri gue yang tadinya nervous tiba-tiba aja langsung semangat danpede mendadak. Selese tampil seisi studio tepuk tangan dan ngacungin jempollalu bilang “bagus, bagus”. Gue dan anggota lain langsung senyum seneng liattanggapan dari mereka dan akhirnya kita ke luar ruangan. Pas kita keluarruangan buat pake sepatu, tiba-tiba Ibu Sri salah satu juri lagsung bilang “eehAriesty, kamu bisa nyanyi juga yah ternyata” kata beliau sambil senyum dan guejawab “eehh iya bu..” kata gue dengan senyum rada malu. Lalu kami bergegaspulang dan gue menceritakan semua kejadian tentang audisi nge-band pada ayah.Ayah seneng dengernya dan dia bilang “lanjutin terus band kamu jangan sampebubar”. Walaupun pada akhirnya band kita harus bubar.
Ayah mungkin sedikitkecewa karena band gue bubar dan gue mulai susah buat nyalurin bakat gue. Tapibiar begitu ayah tetep suport gue terus dan terus. Setiap gue nonton acaraIndonesian Idol di salah satu stasiun televisi, ayah selalu tanya “kapan kamumau ikut Indonesian Idol?” (Gue emang berniat ikut audisi Indonesian Idol tapimungkin karena masih sibuk sama kesibukan gue di kelas 3 SMA ini jadi belumsempet ikut.) Tiap ayah tanya pertanyaan itu gue Cuma jawab “Iya ntar, yah.Tahun depan mba etty ikutan Indonesian Idol.” Ayah bilang “yaudah sekarang latian vokal duluaja biar ntar bisa ikutan.” Gue tau buat ikutan Indonesian Idol gak gampang,tapi ayah selalu suport gue untuk ikut karena kapan lagi gue bisa nunjukinbakat gue di depan orang banyak. Dan niat gue udah bener-bener mateng bahwatahun depan gue harus ikutan audisi Indonesian Idol, HARUS.
